Berikut merupakan susunan pengurus PCM Pajangan
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Segala puji bagi Allah SWT atas limpahan berkah, rahmah dan inayah-Nya. Shalawat salam kita haturkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, kepada keluarga, sahabat hingga umatnya sepanjang zaman Aamiin
Saya sebagai Pimpinan Cabang Muhammadiyah Pajangan, dengan kerendahan hati mengucapkan selamat datang di website Pimpinan Cabang Muhammadiyah Pajangan. Sebagai bagian dari Muhammadiyah, kita mengemban misi yang besar untuk memberikan pencerahan, kesejahteraan, dan keadilan bagi masyarakat. Melalui berbagai program dan kegiatan yang telah kita lakukan, kita telah bersama-sama mewujudkan cita-cita tersebut, meskipun tentu saja masih banyak hal yang harus kita perbaiki dan tingkatkan.
Pada kesempatan yang berbahagia ini, mari kita tingkatkan semangat kebersamaan, solidaritas, dan gotong royong dalam menjalankan amanah yang telah dipercayakan kepada kita. Mari kita terus berupaya untuk memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat, terutama mereka yang membutuhkan.
Tidak lupa, mari kita terus mengingat pesan-pesan kebenaran yang terkandung dalam ajaran Islam, sebagai pedoman utama dalam setiap langkah kita. Dengan demikian, kita dapat menjadi teladan yang baik bagi lingkungan sekitar. Sebelum saya akhiri, saya ingin menyampaikan apresiasi yang tulus kepada semua pihak yang telah mendukung dan turut serta dalam setiap kegiatan Muhammadiyah Pajangan. Semoga Allah SWT senantiasa memberkahi usaha kita semua.
Nashrun Minallah wa Fathun Qarib
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
– Muhammad Abdul Rahman, S.Pd.T., M.Pd.
Kelahiran dan keberadaan Muhammadiyah pada awal berdirinya tidak lepas dan merupakan manifestasi dari gagasan pemikiran dan amal perjuangan Kyai Haji Ahmad Dahlan (Muhammad Darwis) yang menjadi pendirinya. Setelah menunaikan ibadah Haji ke Tanah SUci dan bermukim yang kedua kalinya pada tahun 1903, Kyai Dahlan mulai menyemaikan benih pembaruan di Tanah Air. Gagasan pembaruan itu diperoleh Kyai Dahlan setelah berguru kepada ulama-ulama Indonesia yang bermukim di Mekkah seperti Syeikh Ahmad Khatib dari Minangkabau, Kyai Nawawi dari Banten, Kyai Mas Abdullah dari Surabaya, dan Kyai Fakih dari Maskumambang. Juga setelah membaca pemikiran-pemikiran para pembaru Islam seperti Ibnu Taimiyah, Muhammad bin Abdil Wahhab, Jamaluddin Al-Afghani, Muhammad Abduh, dan Rasyid Ridha.
Dengan modal kecerdasan dirinya serta interaksi selama bermukim si Saudi Arabia dan bacaan atas karya-karya para pembaru pemikiran Islam itu telah menanamkan benih ide-ide pembaruan dalam diri Kyai Dahlan. Jadi sekembalinya dari Arab Saudi, Kyai Dahlan justru membawa ide dan gerakan pembaruan, bukan malah menjadi konservatif. Organisasi Muhammadiyah mula masuk ke daerah Kasihan-Bantul sekitar tahun 1920, sebelumnya Organisasi Muhammadiyah di daerah tersebut masih gabung ke pusat. Kemudian didirikan TK, dan SD yang sampai saat ini kurang lebih jumlahnya sekitar 60 TK dan 67 SD di seluruh DIY.